'/> Pengertian Komunikasi

Info Populer 2022

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi
Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu acara insan yang mendasar. Kegiatan komunikasi ini ditujukan untuk menjalin korelasi sesama berdasarkan fungsinya sebagai makhluk sosial yang tidak sanggup hidup seorang diri. Dalam diberinteraksi dengan sesama individu memerlukan simbol- simbol, lambang, arahan dan bahasa yang telah disepakati dan dipahami bersama sehingga komuikasi sanggup berjalan lancar tanpa ada kesalahan komunikasi (miscommunication). Komunikasi berperan penting dalam aspek kehidupan makhluk hidup, dengan berkomunikasi individu sanggup saling mengungkapkan perasaannya, menyatakan pikiran, dan keinginannya serta memdiberikan informasi untuk mencari solusi dalam mempertahankan kelagsungan hidupnya. Perilaku dalam berkomunikasi didasari oleh faktor kebutuhan, faktor dorongan, dan faktor tujuan. 

Perilaku berkomunikasi setiap individu mempunyai kebutuhan, dorongan, dan tujuan yang berbeda- beda. Perbedaan ini sanggup dilihat dari kualitas dan kuantitas seseorang dalam interaksinya dengan orang lain. Namun tidak tiruana orang sanggup melaksanakan proses komunikasi secara baik dan benar tanpa halangan menyerupai yang mereka inginkan. 

Menurut Onong dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi dan Praktek (2000: 18), setiap komponen yang terdapat dalam komunikasi yaitu: sender,encoding, message, media, decoding, receiver, response, feedback, dan noise memegang peranan penting dalam kelancaran proses komunikasi. Dimana satu sama lain mempunyai kerkaitan dan ketergantungan yang mana apabila salah satu komponen tersebut diabaikan akan menimulkan ketimpangan dalam jalannya komunikasi. 

Apabila seseorang salah komunikasinya (miscommunication), maka orang yang dijadikan target komunikasi akan mengalami salah persepsi (misperseption). Keadaan ini sanggup mengakibatkan salah pegertian/ salah paham (misunderstanding). Sebagai pola contohnya seseorang (sebagai komunikator) memberikan informasi, bila tidak terjadi kesamaan arti antara komunikator dengan komunikan dengan kata lain komunikan tidak megerti pesan yang disampaikan oleh komunikator maka itu dinamakan komunikasi tidak terjadi. Dengan kata lain situasi menyerupai itu menjadi tidak komunikatif. 

Menurut Onong dalam bukunya “Dinamika Komunikasi” (2004: 3-5) membagi pengertian komunikasi secara umum dan secara kerangka pikirtis, secara umum komunikasi sanggup dilihat dari dua segi yaitu : komunikasi secara etimologis dan komunikasi secara terminologis. Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin commicatio yang bersumber pada kata communis yang berarti sama, dalam arti kata sama arti yaitu sama arti dalam suatu hal. Komunikasi berlangsung apabila antara orang- orang yang terlibat terdapat kesamaan arti mengenai suatu hal yang dikomunikasikan, dengan kata lain komunikasi berlangsung apabila seseorang mengerti perihal sesuatu yang dikomunikasikan. Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaikan suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Komunikasi secara kerangka pikirtik mengandung tujuan tertentu, ada yang dilakukan secara lisan, tatap muka, atau melalui media, baik media massa menyerupai surat kabar, radio, televisi, atau film maupun media non massa contohnya surat, telepon, papan pengumuman, poster, spanduk, dan sebagainya. 

Menurut Schram dalam Onong “Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi” (1993: 30-31), field of experience atau bidang pengalaman merupakan faktor penting dalam terjadinya komunikasi. Apabila bidang pengalaman komunikator sama dengan pengalaman komunikan maka komunikasi akan berlangsung dengan lancar. Demikian sebaliknya, bila pengalaman komunikan tidak sama dengan komunikator maka akan timbul kesukaran untuk saling mengerti satu sama lain dan situasi menjadi tidak komunikatif. Bidang pengalaman ini antara lain didapat dari tingkat pendidikan seseorang dan lingkungan sosial dimana ia diberinteraksi. Dua hal tersebut akan menghipnotis tingkat penguasaan bahasa dan kemampuan dalam menangkap dan menginterprestasikan suatu pesan secara baik dan benar. 

Proses komunikasi sanggup ditinjau dalam dua perspektif yaitu perspektif psikologis dan perspektif mekanistis. Proses komunikasi dalam perspektif psikologis terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Kadab komunikator berniat memberikan suatu pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Sedangkan pesan yang dikomunikasikan itu sendiri terdiri dari dua aspek yaitu isi pesan dan lambang. Isi pesan pada umumnya yaitu pikiran, sedangkan lambing pada umumnya berupa bahasa. Bahasa tersebut penting sebagai lambing alasannya tanpa bahasa, pikiran yang dituangkan dalam bentuk pesan tidak sanggup dikomunikasikan. Oleh alasannya itu bahasa menempel pada pikiran sehingga bahasa mustahil dilepaskan dari pikiran, pada dasarnya orang berfikir dengan bahasa.

Proses komunikasi dalam perspektif mekanistis berlangsung kadab komunikator melemparkan pesan hingga ditangkap pesan itu oleh komunikan. Penangkapan pesan oleh komunikan dari komunikator ini sanggup dilakukan melalui indera indera pendengaran atau indera mata ataupun dengan indera lainnya. Indera indera pendengaran misalnya, dengan mendengarkan secara pribadi maupun melalui media lain menyerupai radio, telepon dan sebagainya. Indera mata misalnya, dengan membaca mimik muka, gerak anggota badan secara langsung, maupun membaca dalam bentuk lambing- lambing tertentu menyerupai goresan pena dalam surat kabar, majalah dan sebagainya.

Sumber:

Effendy, Onong Uchjana, 2000, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Rosdakarya: Bandung.
Advertisement

Iklan Sidebar