1. Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan
Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan atas prinsip memberikankut ini.
a. Sekolah ialah satu kesatuan forum pendidikan dan kurikulum ialah kurikulum satuan pendidikan, bukan daftar mata pelajaran.
b. Guru di satu satuan pendidikan ialah satu satuan pendidik (community of educators), membuatkan kurikulum secara bersama-sama.
c. Pengembangan kurikulum di jenjang satuan pendidikan eksklusif dipimpin kepala sekolah.
d. Pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dimemperbaiki oleh kepala sekolah.
b. Guru di satu satuan pendidikan ialah satu satuan pendidik (community of educators), membuatkan kurikulum secara bersama-sama.
c. Pengembangan kurikulum di jenjang satuan pendidikan eksklusif dipimpin kepala sekolah.
d. Pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dimemperbaiki oleh kepala sekolah.
2. Manajemen Implementasi
a. Implementasi kurikulum ialah perjuangan bersama antara Pemerintah dengan pemerintah propinsi dan pemerintah kawasan kabupaten/kota.
b. Pemerintah bertangung tpendapat dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan kurikulum.
c. Pemerintah bertanggung tpendapat dalam melakukan memperbaiki terlaksanakan kurikulum secara
nasional.
d. Pemerintah propinsi bertanggung tpendapat dalam melaksanakan supervisi dan memperbaiki terhadap terlaksanakan kurikulum di propinsi terkait.
e. Pemerintah kabupaten/kota bertanggung tpendapat dalam memmemberikankan tunjangan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait.
3. Strategi Implementasi Kurikulum 2013
a. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai memberikankut.
- ) Juli 2013: Kelas I, IV terbatas pada sejumlah SD/MI (30%), dan seluruh VII (SMP/MTs), dan X (SMA/MA, SMK/MAK). Ini ialah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI. Untuk SD akan dipilih 30% SD dari setiap kabupaten/kota di setiap propinsi.
- ) Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI: tahun 2014 ialah tahun kedua implementasi. Seperti tahun pertama maka SD akan dipilih sebanyak 30% sehingga secara keseluruhan implementasi kurikulum pada tahun kedua sudah meliputi 60% SD di seluruh wilayah NKRI. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang belum melaksanakan kurikulum.
- ) Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.
b. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dari tahun 2013 – 2016. Pelatihan guru, kepala sekolah dan pengawas ialah untuk guru, kepala sekolah yang akan melaksanakan Kurikulum
2013 dan dilakukan sebelum Kurikulum 2013 diimplementasikan. Prinsip ini menjadi prinsip utama implementasi dimana guru, kepala sekolah dan pengawas di wilayah sekolah terkait yang akan mengimplemntasikan kurikulum adalah mereka yang sudah terlatih. Dengan demikian, knorma dan adab Kurikulum 2013 akan diimplementasikan pada tahun pembelajaran 2015-2016, seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapat training untuk melaksanakan kurikulum.
c. Pengembangan buku babon, dari tahun 2013 – 2016. Sejalan dengan seni manajemen implementasi, penulisan dan percetakan serta distribusi buku babon akan seluruhnya selesai pada awal tahun terakhir implementasi kurikulum atau sebelumnya. Pada prinsipnya knorma dan adab implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku babon sudah teredia di setiap sekolah. Buku babon terdiri atas buku untuk akseptor didik dan buku untuk guru. Isi buku babon guru ialah sama dengan buku babon akseptor didik dengan komplemen seni manajemen pembelajaran dan pepenilaianan hasil belajar. Sedangkan pedoman pembelajaran dan pepenilaianan hasil belajara secara rinci tercantum dalam buku pedoman pembelajaran dan pepenilaianan.
d. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA/MA dan SMK/MAK, dimulai dari bulan Januari – Desember 2013. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh alasannya ialah itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, training juga berkenaan dengan tata kerja gres para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.Dengan penerapan training ini maka implementasi Kurikulum tidak hanya berkenaan dengan upaya realisasi wangsit dan rancangan kurikulum tetapi juga pembenahan pada terlaksanakan pendidikan di satuan pendidikan.
e. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan ketidak ringan dan sepelean dan duduk masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016. Strategi implementasi Kurikulum
2013 menghindari training yang dinamakan one-shot training sebagai seni manajemen implementasi
mengingat kelemahan strategi tersebut. Pleatihan yang dilakukan untuk para guru, kepala sekolah, dan pengawas akan diikuti dengan monitoring dan memperbaiki sepanjang terlaksanakan paling tidak dari tahun pertama hingga tahun ketiga implementasi. Pada simpulan tahun ketiga implementasi diperlukan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi merupakan duduk masalah fundamental dan kurikulum sudah sanggup dilaksanakan sebagaimana seharusnya. Permasalahan lapangan yang muncul ialah yang sanggup diselesaikan oleh kerja sama guru, kepala sekolah dan pengawas di bawah supervisi dinas pendidikan kabupaten/kota.
Sumber:
TIM. 2014. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs : Jakarta: Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaandan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Advertisement